Anda tahu Product Hunt? Ia adalah tempat Anda menemukan produk-produk teknologi baru seperti aplikasi seluler (mobile app) yang baru dirilis, aplikasi web baru, produk startup yang baru dirilis. Tapi biasanya kan startup itu punya satu produk saja. Jadi dengan kata lain, ini juga menjadi tempat penemuan startup baru.
Ini situs Product Hunt:
Nah, kenapa kita, bangsa Indonesia 
, belum punya ProductHunt lokal? Ini penting karena ada beberapa aplikasi dari Indonesia yang pasarnya cuma Indonesia saja. Jadi kasihan juga kalau mereka memasarkannya di Product Hunt, bersaing dengan produk-produk luar.
Sering saya mendapat titipan, “Eh, tolong di-vote ya produk kita di Product Hunt.”
Bangga Buatan Indonesia
Kalau Anda sering baca koran, Anda pasti mendengar inisiatif dari pemerintah untuk mendorong produk lokal. Nama gerakannya “Bangga Buatan Indonesia”:
Ini situs Bangga Buatan Indonesia:
Tokopedia juga ikut-ikutan kampanye ini:
Tapi sayangnya, gerakan ini fokus terhadap barang fisik, seperti kerajinan tangan, pakaian, makanan:
Produk Peranti Lunak
Premis ide bisnis ini adalah peranti lunak itu adalah produk juga. Kenapa kita tidak mendorong bisnis peranti lunak di Indonesia?
Di GitHub, sudah ada halaman khusus proyek open source buatan India:
Tapi belum ada halaman khusus Indonesia 
:
Saya ingin lihat produk-produk peranti lunak. Bukan cuma proyek open source, tapi juga produk dari startup dengan pendanaan VC, produk dari indie hacker Indonesia.
Di sinilah peran Anda sebagai pembangun Product Hunt dengan kearifan lokal:
Product Hunt dengan Kearifan Lokal
Misalnya saya pengen cari tahu software chatting buatan Indonesia, misalnya untuk mengurangi ketergantungan terhadap software chatting luar, bagaimana Anda mencarinya?
Nah, bayangkan ada yang namanya Product Hunt dengan kearifan lokal. Saya bisa cari software bagian komunikasi. Lalu saya menemukan TapTalk.io:
Dengan Product Hunt ini, harapannya orang-orang bisa melihat product buatan indie hacker Indonesia seperti Session dan TypingHero.
Saya juga ingin melihat produk-produk baru dari startup Indonesia seperti Moni dan Sribuu. Mereka sama-sama berupa aplikasi pencatat keuangan.
Mengerti nilai yang ditawarkan Product Hunt dengan kearifan lokal ini?
Made in Indonesia
Jadi apakah ini bakal jadi klon Product Hunt? Tidak ada yang salah dari itu.
Tapi mungkin (saya bilang mungkin) ada nilai tambahan yang Anda dapat berikan.
Apa yang dimaksud dengan made in Indonesia? Misalnya baru-baru ini kan orang berdebat Bukalapak atau Tokopedia itu buatan Indonesia tidak? Gojek? Orang menuding bahwa banyak investor asing di perusahaan ini. Terus ada yang berargumen SDM-nya kebanyakan orang luar.
Kita kembali ke pertanyaan awal? Kita lihat dari mana produk peranti lunak atau startup ini buatan Indonesia atau tidak?
Kepemilikan saham? Atau SDM? Atau pasar yang dilayani produk ini?
Lebih Indonesia mana startup yang SDM-nya 50% orang asing, tapi kepemilikan sahamnya 100% orang Indonesia atau startup yang SDM-nya 100% orang Indonesia, tapi kepemilikan sahamnya 50% asing?
Nah, Anda bisa memberi nilai tambahan, kadar ke-Indonesia-an. Contoh: Bukalapak. Kita bisa lihat berapa persen kepemilikan saham asingnya. Pemerintah Singapura punya sekitar 11% saham Bukalapak:
Bonus kalau Anda bisa bikin pie chart, negara mana saja yang memiliki kepemilikan saham asing ini. Ini penting karena untuk sektor tertentu, Anda tidak mau negara tertentu menguasai saham terlalu banyak.
Lalu SDM-nya berapa banyak yang asing? Anda bisa bikin persentase. Bukalapak tidak banyak mempekerjakan SDM asing. Cuma selusin.
Mengerti sampai di sini? Jadi kita kasih datanya, dan biarkan orang yang memutuskan perusahaan ini Indonesia atau bukan.
Model Bisnis
Model bisnis Product Hunt itu iklan:
Terus ada keanggotaan premium untuk mendapatkan paket peranti lunak dengan diskon (misalnya hosting) untuk membangun produk teknologi:
https://www.producthunt.com/founder-club/benefits
Terakhir, mereka menawarkan alat yang dapat dipakai (misalnya survei) untuk membangun produk teknologi:
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran Product Hunt sudah dibahas di Pembangun. Selain itu, ada juga studi lain kasus pemasaran Product Hunt dalam mendapatkan pengguna pertamanya:
Resiko
Jika Indonesia kalau berhasil jadi negara penghasil peranti lunak yang produktif seperti India, maka bisnis Product Hunt dengan kearifan lokal ini bakal sukses (kalau eksekusinya bagus).
Tapi kalau Indonesia tidak berhasil membangun iklim startup, bisnis digital, dan peranti lunak yang sehat, maka susah kemungkinannya bisnis ini bisa sukses.
Anda bisa melakukan hedging dengan meluaskan cakupan Product Hunt Anda ke Asia Tenggara.
Itulah yang dilakukan oleh kompetitor Anda.
Kompetitor
Selain Product Hunt, ada yang namanya Product Sea (buatan orang Indonesia):
Semoga sukses! 
