Kisah Philip Young, Pembuat Aplikasi Session: Pomodoro Focus Timer

Philip Young membuat aplikasi Session: Pomodoro Focus Timer, yaitu aplikasi untuk fokus. Aplikasi ini memblok aplikasi dan situs yang bisa mengganggu fokus Anda dalam satu sesi waktu. Setelah sesi waktu ini berakhir, barulah Anda bisa mengakses aplikasi dan situs terserbut.

Dia berbagi info penghasilannya di sini:

Penghasilan untuk 400 pelanggan adalah $1.000 (sekitar Rp 14 juta) per bulan. Dan dia sekarang punya 500 pelanggan.

Menggunakan model bisnis langganan kadang membuat seseorang dibenci oleh cukup banyak orang. Hal itu dikeluhkan oleh dia:

Dia mengeluhkan juga beberapa pelanggan bersikap terlalu manja dan menjadi menyebalkan:

Kalau Anda ingin statistik yang lebih lengkap, bisa dilihat di sini:

Philip Young mengerjakan aplikasi ini penuh waktu. Tapi sebelumnya dia bekerja selama 3 tahun untuk menabung uang cukup banyak (sekitar $100.000 atau Rp 1,4 milyar). Lalu dia bekerja paruh waktu sebagai pekerja freelance sambil mengerjakan aplikasi ini sebelum dia memutuskan untuk terjun ke wirausaha penuh waktu. Kisahnya bisa dibaca di sini:

Artikel di atas ditulis dalam bahasa Spanyol. Anda bisa menggunakan Google Translate.

Jadi Anda mungkin bisa mengambil hikmah dari kisah dia, yaitu menabung uang dulu sebelum menjadi pengusaha.

1 Suka

Philip Young sudah menghasilkan $5.800 atau Rp 81 juta per bulan. Biaya bisnis dia tidak besar. Cuma beberapa ratus ribu rupiah. Banyak murid dan guru yang menyukai aplikasinya.

Baca kisahnya di sini (paywalled):

Artikelnya sudah tidak paywalled. Jadi kalian bisa baca gratis.

Dia belajar pemasaran waktu kuliah. Tapi dia belajar desain juga. Dia mau membangun tech agency, tapi tidak ketemu partner yang bisa pemrograman. Akhirnya dia bekerja di startup. Nah, di startup ini, mereka meng-outsource pengembangan aplikasinya ke pihak luar. Akibatnya prosesnya menjadi lambat. Dia memutuskan untuk belajar pemrograman, lebih tepatnya front-end.

Dia membangun Session itu untuk menyelesaikan masalah dia sendiri, yaitu kekurangan fokus karena banyak gangguan untuk fokus kerja. Dia tidak memvalidasi ide bisnis. Dia bikin proyek sampingan untuk dia sendiri.

Dia memilih model bisnis berlangganan karena itulah yang paling masuk akal untuk pengembang aplikasi.

Dia berhenti dari freelancing karena dia ingin fokus ke Session. Biaya hidup dia murah karena dia masih tinggal dengan orang tua. Selain itu dia juga punya tabungan dari pekerjaan freelancing-nya. Dia membutuhkan 9 bulan dengan bekerja 20 jam per minggu untuk menyelesaikan aplikasinya. Dia mendapatkan umpan balik dari penggunanya dan dia beriterasi atas dasar umpan balik tersebut. Dia menumbuhkan aplikasinya dengan berpartner dengan Setapp. Tiba-tiba aplikasinya dipromosikan oleh Apple sebagai “the app we love right now”. Sejak itu, pertumbuhan pelanggan barunya naik drastis.

Churn rate-nya 2%. Pelanggang app store ada 600. Pelanggan dari Setapp ada 2000. Conversion rate-nya 2%.

Philip Young mengadakan AMA (Ask Me Anything) di Indie Hackers:

Niat dia bikin aplikasi ini untuk memenuhi kebutuhan dia dan sebagai pembelajaran pemrograman. Bisnis itu niat sampingan.

Distribusi utama dia adalah App Store dan Setapp.

Dia mendapatkan $2500 dari App Store dan $2500 dari Setapp dan penjualan langsung.

Pemrograman asli (native) itu lebih susah daripada pemrograman web. Dia menggunakan SwiftUI.

Aplikasi dia dipromosikan di App Store itu berdasarkan keberuntungan.

Cara dia memasang harga untuk Session adalah melihat aplikasi sejenis dan memasang harga yang tidak jauh berbeda.

Dia belum ada rencana untuk membawa Session ke platform lain seperti Android. Fokus ke platform Apple saja sudah membuat dia capek luar biasa.

Philip Young menghasilkan $7.180 (Rp 100 juta) per bulan:

https://twitter.com/philipyoungg/status/1455175359872188419

Tapi dia tidak bisa mengurangi churn rate (tingkat pembatalan berlangganan pelanggan). Walaupun begitu, ini adalah tahap yang menarik karena dia berhasil mencapai keuntungan sebesar Rp 100 juta per bulan.