Permintaan orang Indonesia untuk belajar bahasa Inggris itu tinggi sekali. SANGAT TINGGI SEKALI.
Pasar Bahasa Inggris
Kita lihat pasar bahasa asing (bukan cuma bahasa Inggris). Saya sudah cek dari dokumen IPO Duolingo di SailorCoin:
Mengutip SailorCoin: “The market for online language learning is $12 billion in 2019, and projected to become $47 billion in 2025.”
$1 billion itu Rp 14 trilyun.
Nah, kita lihat Indonesia.
Kata kunci “bahasa xyz” di Google Trends:
Kata kunci “belajar bahasa xyz” di Google Trends:
Permintaan terhadap bahasa Inggris itu merata di seluruh Indonesia:
Mari kita lihat berdasarkan kata kunci di Free Keyword Generator dari Ahrefs:
Volumenya sampai jutaan, dan KD-nya masih hijau.
Masih adakah peluang untuk membangun bisnis daring (online) kursus bahasa Inggris bagi indie hacker / bootstrapper / pebisnis individu?
Di tengah raksasa teknologi yang menawarkan pembelajaran bahasa Inggris seperti Duolingo, masih ada bisnis individu yang cukup sukses seperti:
Kita lihat kompetisi pengajaran bahasa Inggris online di Indonesia. Betul, kalau kita lihat di Youtube, sepertinya kompetisinya sudah sesak:
Bagaimana bersaing dengan Youtuber yang sudah punya jutaan views?
Sebagai indie hacker, kita mesti jadi kreatif. Kita bisa pilih niche dan pilih strategi pemasaran yang berbeda dari umum.
Strategi Ceruk (Niche)
Bahasa Inggris itu luas. Kalian bisa fokus ke salah satu subset, misalnya speaking:
Lihat, KD-nya sangat rendah, dan permintaannya lumayan tinggi.
Ada loh, orang mengajar bahasa Inggris, tapi fokus ke speaking:
Malah Anda bisa pilih topik lebih niche lagi, misalnya public speaking:
Topik niche lainnya:
Misalnya saya latah mau bikin bisnis online belajar bahasa Inggris, maka saya akan pilih topik yang sangat ceruk (niche), yaitu menulis artikel teknis dengan bahasa Inggris dan mendapatkan ratusan dollar per artikel:
Ini memang sangat niche. Tapi ROI (Return of Investment) kursus saya jelas: memiliki keahlian untuk mendapatkan uang dari menulis artikel. Dorongan cari duit itu bikin peluang orang beli kursus saya menjadi lebih besar.
Berbeda dengan misalnya mengajar bahasa Jepang supaya kalian bisa nonton anime tanpa baca subtitle. Ini nice to have, tapi orang belum tentu rela keluar duit. Sementara itu, kursus saya menyelesaikan pain point (rasa sakit), karena saya kasih ilmu cari duit.
Strategi Pemasaran yang Berbeda
Kalian pasarkan kursus kalian ke Tiktok:
Belum jutaan kan views-nya.
Tapi pilih topik niche:
Masih sedikit kan views-nya.
Ini topik yang sangat niche:
Ini lumayan niche:
Jadi kesimpulannya, masih ada peluang bikin kursus online bahasa Inggris, tapi pilih topik niche dan gunakan strategi pemasaran yang kreatif, misalnya kalian mengajar bahasa Inggris sambil joget alay di TikTok.