Pelajaran Berharga dari Proyek Sampingan yang Gagal

Selain mempelajari kasus bisnis yang sukses, kita juga harus belajar kasus bisnis yang gagal.

Contohnya, Krzysztof berbagi kisah kegagalannya di artikel berikut:

Enam tahun membangun lima proyek sampingan (side project), penghasilannya $0.

Ada diskusi kegagalannya di Hackernews:

Analisa kegagalan dia adalah sebagai berikut:

  • Terlalu mudah menyerah
  • Ide proyeknya tidaklah terlalu kuat, tidak memberi nilai yang kuat
  • Pasarnya jenuh
  • Nama produknya terlalu aneh
  • Pemasaran (marketing) lemah
  • B2C

Dari pengamatan pribadi, saya lihat kesalahan fatal dia di produk situs lowongan pekerjaan. Kalau Anda tidak punya komunitas (audience) kuat, jangan bikin situs lowongan pekerjaan.

Pieter bikin Remote OK setelah sukses dengan Nomad List.

Lenny bikin situs lowongan pekerjaan setelah punya banyak pembaca di newsletter-nya.

Sebenarnya, penulis artikel itu walaupun tidak mendapatkan penghasilan tapi mendapatkan keahlian. Dia membangun video game iOS yang gagal tapi pengalamannya itu memberikan ketrampilan pemrograman iOS:

Selection_014

Tapi kalau kalian ingin dapat duit dari proyek sampingan, jangan “asal bikin”. Harus ada strategi yang jelas.

Ini betul banget. Tahun 2002 bikin situs lowongan JobStock, dan dimatikan dalam waktu beberapa minggu karena enggak ada pergerakan. Itu adalah kesalahan berikut di bawah.

Haha…

Tapi jangan jadikan strategi sampai enggak bergerak. Gerak aja dulu, strategi bisa selalu berubah setiap waktu.

Pembelajaran #selfnote :slight_smile:

Daripada 6 tahun 5 projek gagal, lebih baik 6 bulan 5 projek gagal. launch fast; and fail fast. Krzysztof juga menulis “Estimate the time needed for the MVP. It shouldn’t take more than 3 weeks” :slightly_smiling_face:

Baiklah dicatat. :writing_hand:

1 Suka